Pulau Pramuka dihuni masyarakat yang sebagian besar merupakan nelayan dan penyedia usaha wisata berupa penginapan. Kehidupan mereka terbilang sejahtera dan sebagian besar bangunan rumah di sini cukup memadai. Pulau Pramuka merupakan pulau dengan jumlah penduduk terbesar di Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu yang terdiri dari berbagai etnis, yaitu: Betawi, Bugis, Banten, dan Madura.
Sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab Anda sebagai wisatawan untuk berperan serta melindungi kelestarian alam di Pulau Pramuka, Hal itu mengingat pulau ini masuk salah satu kawasan konservasi dari Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu. Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan selama berwisata di kawasan ini.
• Anda tidak diperkenankan merusak atau mengambil binatang laut maupun tumbuhannya, termasuk di sini mengambil pasir laut dan biotanya untuk dibawa pulang.
• Perhatikan barang bawaan Anda yang akan menjadi sampah, jangan dibuang di sembarang tempat karena salah satu masalah yang dihadapi pulau ini adalah penangan sampah.
• Anda wajib menghormati masyarakat setempat dan kebiasaan pola hidup mereka. Jangan membuat kegaduhan yang akan mengganggu masyarakat bila datang beraktivitas bersama rombongan.
• Listrik di Pulau Pramuka bila tidak ada masalah aktif 24 jam tetapi kadang beroperasi terbatas pukul 5 sore hingga 7 pagi, jadi perhatikan mengatur alat pengisi daya alat elektronik Anda. Kondisi sinyal di pulau ini terbilang baik untuk GSM tetapi kurang untuk CDMA.
Pulau Pramuka Doang 